Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan,pakaian,tempat berlindung,pendidikan, dan kesehatan.
Menurut BAPPENAS, kemiskinan adalah situasi
serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang
dengan kekuatan yang dimilikinya.
5 faktor penyebab Kemiskinan :
1. Tingkat pendidikan yang rendah
Rendahnya sumberdaya manusia juga
merupakan salah satu penyebab kemiskinan di indonesia disebabkan karena
rendahnya pendidikan dan pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan
ekonomi di Indonesia masih sangat dibutuhkan tenaga kerja yang mempunyai skill.
2. Distribusi pendapatan yang tidak
seimbang
Di indonesia angka kemiskinan masih
banyak dikarenakan setiap wilayah pendapatan minimumnya masih tidak merata serta
kepemilikan sumberdaya tidak merata hal itu menyebabkan kemiskinan.
3. Kesempatan kerja yang sedikit
Lapangan pekerja yang sedikit dapat
minimbulkan kesempatan kerja sedikit pula, serta tenaga kerja harus mempunyai
skill untuk bekerja.
4. Kultur/budaya
Yang menghubungkan kemiskinan dengan
kehidupan sehari-hari,dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan
sekitar,individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga
adalah contohnya.
5. Penggunaan teknologi yang masih kurang
Di era modern kita dituntut untuk
bisa menggunakan teknologi untuk bersaing
namun sayangnya di Indonesia didaerah terpencil masih sulit terkena
teknologi dan bagi yang pendidikan rendahpun masih banyak yang buta teknologi.
Menurut pendapat saya Indonesia sangat cocok menggunakan indikator kemiskinan absolut yang digunakan oleh BPS untuk mengukur garis kemiskinan di Indonesia karena masih banyak warga Indonesia yang pendapatan diperolehnya dibawah rata-rata sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (sandang,pangan,pemukiman,pendidikan dan
kesehatan). Hal ini disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan, distribusi pendapatan yang tidak seimbang setiap daerahnya, pendidikan yang rendah dan lain-lain.
Karena yang menjadi masalah adalah
pertumbuhan ekonomi antar penduduk dalam masyarakat, yang tidak sepenuhnya
dapat ditunjukkan hanya dengan menggunakan indeks gini ratio. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi atau peningkatan output dan kemiskinan di penduduk menghasilkan suatu
dasar kerangka pemikiran, yakni efek trickle-down dari pertumbuhan ekonomi dalam bentuk
peningkatan kesempatan kerja atau pengurangan pengangguran dan peningkatan
upah/pendapatan dari kelompok miskin. Dengan asumsi bahwa ada mekanisme yang
diperlukan untuk memfasilitasi trickle-down dari keuntungan dari pertumbuhan ekonomi kepada
kelompok miskin, pertumbuhan ekonomi bisa menjadi suatu alat yang efektif bagi
pengurangan kemiskinan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar