Sabtu, 08 April 2017

Kemiskinan dan Kesenjangan


   Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,pakaian,tempat berlindung,pendidikan, dan kesehatan.
Menurut BAPPENAS, kemiskinan adalah situasi serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.
5 faktor penyebab Kemiskinan :

   1.  Tingkat pendidikan yang rendah
  Rendahnya sumberdaya manusia juga merupakan salah satu penyebab kemiskinan di indonesia disebabkan karena rendahnya pendidikan dan pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan ekonomi di Indonesia masih sangat dibutuhkan tenaga kerja yang mempunyai skill.
   2.  Distribusi pendapatan yang tidak seimbang
   Di indonesia angka kemiskinan masih banyak dikarenakan setiap wilayah pendapatan minimumnya masih tidak merata serta kepemilikan sumberdaya tidak merata hal itu menyebabkan kemiskinan.
   3.  Kesempatan kerja yang sedikit
   Lapangan pekerja yang sedikit dapat minimbulkan kesempatan kerja sedikit pula, serta tenaga kerja harus mempunyai skill untuk bekerja.
   4.  Kultur/budaya
  Yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari,dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar,individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
   5.  Penggunaan teknologi yang masih kurang
  Di era modern kita dituntut untuk bisa menggunakan teknologi untuk bersaing  namun sayangnya di Indonesia didaerah terpencil masih sulit terkena teknologi dan bagi yang pendidikan rendahpun masih banyak yang buta teknologi.

    Menurut pendapat saya Indonesia sangat cocok menggunakan indikator kemiskinan absolut yang digunakan oleh BPS untuk mengukur garis kemiskinan di Indonesia karena masih banyak warga Indonesia yang pendapatan diperolehnya dibawah rata-rata sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (sandang,pangan,pemukiman,pendidikan dan kesehatan). Hal ini disebabkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan, distribusi pendapatan yang tidak seimbang setiap daerahnya, pendidikan yang rendah  dan lain-lain.

   Karena yang menjadi masalah adalah pertumbuhan ekonomi antar penduduk dalam masyarakat, yang tidak sepenuhnya dapat ditunjukkan hanya dengan menggunakan indeks gini ratio. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi atau peningkatan output dan kemiskinan di penduduk menghasilkan suatu dasar kerangka pemikiran, yakni efek trickle-down dari pertumbuhan ekonomi dalam bentuk peningkatan kesempatan kerja atau pengurangan pengangguran dan peningkatan upah/pendapatan dari kelompok miskin. Dengan asumsi bahwa ada mekanisme yang diperlukan untuk memfasilitasi trickle-down dari keuntungan dari pertumbuhan ekonomi kepada kelompok miskin, pertumbuhan ekonomi bisa menjadi suatu alat yang efektif bagi pengurangan kemiskinan.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips saat Melakukan Wawancara Kerja yang Sukses

Saat Melakukan Wawancara Kerja Offline       Kemampuan menjawab pertanyaan saat wawancara (interview) kerja menjadi faktor pen...