Jumat, 27 September 2019

Tips saat Melakukan Wawancara Kerja yang Sukses

Image result for wawancara


Saat Melakukan Wawancara Kerja Offline  
 
 Kemampuan menjawab pertanyaan saat wawancara (interview) kerja menjadi faktor penentu diterima atau tidaknya kandidat di suatu perusahaan. Masalahnya banyak kandidat yang gagal melewati sesi wawancara karena ketidaksiapan mental sehingga sering kali terlihat gugup saat menjawab pertanyaan.

   1.     Tetaplah Tenang

Kegagalan saat menjawab pertanyaan memang akan mengurangi penilaian di hadapan pewawancara, tetapi tetaplah tenang. Coba untuk tetap diam sambil memikirkan jawaban yang akan disampaikan kepada pewawancara. Diam di sini memiliki jangka waktu, jangan sampai terlalu lama agar kesempatan Anda bekerja di perusahaan tidak hilang begitu saja.
Suasana tenang dapat membuat Anda lebih rileks, sehingga otak berjalan sesuai ritmenya. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, coba tanyakan kembali untuk menghindari kesalahan saat menjawab nanti.

   2.     Percayalah, Semua akan Baik-Baik Saja

Ingatlah, semua akan baik-baik saja. Jika Anda merasa tidak mampu menjawab pertanyaan, berikan jawaban apa adanya berdasarkan pemahaman Anda, terutama jika pertanyaan tersebut berhubungan dengan study case. Menjadi orang yang apa adanya justru disukai oleh perusahaan karena kandidat seperti ini biasanya dapat bekerja secara jujur dan telaten.
Singkirkan segala pikiran yang tidak ada kaitannya dengan wawancara agar kepala tidak terasa mumet saat menjawab pertanyaan dari pewawancara. Menjauhlah dari berbagai masalah kehidupan satu atau dua hari sebelum wawancara kerja dimulai agar pikiran jernih sehingga Anda lebih mudah saat memberi jawaban.

   3.     Ayo Berpikir

Wawancara kerja merupakan momen yang sangat krusial. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan yang perusahaan berikan. Rata-rata waktu yang dihabiskan untuk mengikuti wawancara kerja adalah 20 – 30 menit per kandidat. Manfaatkan waktu yang Anda miliki untuk tampil maksimal di hadapan pewawancara.
Pertanyaan berupa study case membutuhkan analisa untuk mendapatkan jawaban yang akurat. Sambil berpikir, Anda bisa sambil mengklarifikasi pertanyaan yang disampaikan untuk menunda-nunda waktu. Berikan kesan senatural mungkin agar taktik Anda ini tidak diketahui oleh pewawancara.

   4.     Jangan Berkeringat

Orang yang takut dan gugup biasanya lebih mudah berkeringat dibandingkan orang yang santai, tapi lain halnya dengan orang yang mudah berkeringat. Baik yang mudah berkeringat atau tidak, sebaiknya jagalah penampilan Anda agar tetap terlihat segar selama wawancara kerja berlangsung. Jangan sampai keringat bercucuran kalau Anda tidak mau pewawancara merasa ilfeel kepada Anda.
Bagi yang mudah berkeringat, sebaiknya hindari penggunaan lotion yang berlebihan karena pelembab mengandung minyak. Sedangkan bagi yang tidak mudah berkeringat, sebaiknya atur kerja jantung Anda agar tidak overbeating.

   5.     Tetap Fokus

Kandidat akan dihadapkan pada beberapa pewawancara selama interview kerja berlangsung. Tentunya setiap pewawancara mempunyai pertanyaan yang berbeda-beda, tetapi tetaplah fokus pada satu pertanyaan dahulu. Jawab pertanyaan tersebut semaksimal mungkin. Apabila pewawancara meminta penjelasan lebih rinci, segera jelaskan tanpa perlu berpikir panjang.
Begitu juga dengan pertanyaan dari pewawancara lain. Hindari segala bentuk gangguan dari dalam atau luar ruangan agar konsentrasi tidak terpecah belah. Berikan jawaban yang terbaik untuk memperoleh yang terbaik pula.

   6.     Tersenyumlah

Apa hubungannya tersenyum dengan mengatasi rasa takut dan gugup? Tentu saja ada. Dengan tersenyum, satu atau dua masalah akan hilang dengan sendirinya begitu pula ketika Anda tidak dapat menjawab pertanyaan. Dalam hal ini, masalah memang akan tetap ada, tapi setidaknya tersenyum dapat membuat Anda merasa lebih tenang sehingga Anda mampu menjawab pertanyaan secara tepat. Kedengarannya memang aneh, tetapi cara ini dapat mencairkan ketegangan yang terjadi di ruang wawancara. Lagipula, tersenyum menjadi hal yang wajib dilakukan saat interview kerja untuk menghasilkan kesan ramah dan bersahabat.
Saat Melakukan Wawancara Kerja Online  


Related image

  Pada zaman serba digital seperti saat ini, semua hal serasa dipermudah. Bahkan, dalam proses rekrutmen pekerja, banyak perusahaan yang memilih melakukan wawancara jarak jauh secara online. Sebab hal ini memudahkan calon karyawan yang ada di luar kota atupun luar negeri untuk mendapatkan kesempatan wawancara pekerjaan.
   Tak hanya menghemat biaya dan waktu, tetapi seleksi online ini akan menjaring lebih banyak lagi calon pekerja dari berbagai daerah. Biasanya wawancara online ini memanfaatkan media Skype untuk wawancara jarak jauh. Meskipun tidak dilakukan secara tatap muka, bukan berarti wawancara online mudah saja dilakukan.

1. Cek Apakah Koneksi Internet dan Sarana Pendukung Lainnya Siap Digunakan?

Hal pertama yang perlu Anda persiapkan adalah koneksi internet yang stabil dan sarana pendukung lainnya dalam kondisi yang baik. Hal ini untuk mencegah tidak terjadinya gangguan teknis komunikasi.
Anda perlu memastikan hal tersebut. Untuk memberikan kesan profesional, siapkan alat pendukung presentasi sebaik mungkin. Mulai dari gadget yang digunakan, speaker atau headset, aplikasi pendukung video, pencahayaan, hingga lainnya yang dapat memengaruhi kualitas wawancara online.

2. Pilih Lokasi yang Tepat

Pilihlah lokasi atau tempat untuk wawancara online. Tidak ada batasan di mana Anda bisa melakukan wawancara online. Anda bisa memanfaatkan tempat mana pun untuk digunakan sebagai background wawancara asalkan terlihat rapi dan jauh dari keramaian.
Hindari public acces, semisal kafe, restoran, dan lainnya. Sebab akan banyak gangguan yang bisa mengganggu kelancaran wawancara online yang Anda lakukan. Coba pilihlah lokasi yang netral. Jika perlu, gunakan latar belakang dinding sebuah ruangan sehingga menghindari adanya gangguan-gangguan dari orang yang lewat.
Duduklah di depan jendela ataupun dengan pencahayaan yang mengarah ke wajah. Dengan begitu, nantinya dapat menerangi wajah Anda meskipun ruangan dalam kondisi gelap.

3. Sekalipun Dilakukan Online, Tetap Harus Menjaga Penampilan

Meskipun dilakukan  secara online, tetap perhatikan penampilan Anda. Sesuaikan pakaian yang Anda gunakan dengan karakter dari perusahaan tersebut. Dengan begitu, nantinya Anda terkesan lebih profesional. Atau setidaknya gunakan baju formal layaknya wawancara tatap muka. Usahakan untuk tetap berdandan, berbusana yang rapi, sopan, dan formal agar menjadi nilai plus tersendiri.

4. Atur Posisi Duduk demi Kenyamanan Selama Wawancara

Sebelum melakukan video call, pastikan posisi duduk Anda sudah berada dalam posisi yang nyaman. Pertama, posisikan kamera agar wajah Anda nantinya dapat terlihat jelas. Usahakan agar pihak pewawancara dapat melihat Anda setengah badan ataupun sebatas siku. Duduk dengan tenang dan tegak, tapi jangan sampai terlalu dekat.
Meskipun wawancara dilakukan secara online, sedikit kemungkinan untuk bisa melakukan eye contact. Namun, tetap saja bahasa tubuh Anda akan dinilai untuk bisa menentukan kesuksesan wawancara. Tetap tersenyum dan jaga intonasi bicara sejelas mungkin. Tunjukkan semangat Anda dan pastikan Anda memahami segala pertanyaan yang diberikan.

5. Jangan Memandangi Diri Terus-Menerus

Sebisa mungkin hindari untuk memandangi diri secara terus-menerus pada layar monitor. Anda bisa mencoba untuk memandang pihak pewawancara, tetapi tanpa harus memandangi diri. Jika Anda melakukan kebiasaan buruk ini secara terus-menerus, nantinya dapat membuat Anda terkesan kurang berkosentrasi saat menjawab pertanyaan.

6. Miliki Rencana Cadangan

Sebelum melakukan wawancara, ada baiknya jika Anda memiliki rencana cadangan. Hal ini guna mengantisipasi jika terjadi gangguan saat wawancara terjadi. Akan lebih baik untuk mencatat email dan nomor telepon pihak pewawancara terlebih dahulu untuk mengantisipasi jika koneksi internet terputus saat interview sedang berlangsung ataupun gangguan-gangguan lainnya.
Namun, jika Anda belum memiliki kontak pihak pewawancara, jangan ragu untuk memintanya terlebih dahulu sebelum wawancara dimulai. Anda akan dinilai sebagai orang yang memiliki inisiatif.

7. Lakukan Persiapan dengan Matang

Sebelum melakukan wawancara kerja, persiapkan segala hal yang diperlukan dengan matang. Pelajari hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan dan posisi yang akan Anda lamar. Tunjukkan semangat dan sisi positif yang Anda miliki kepada pihak pewawancara.
Bisnis.com (Diakses tanggal 26 September 2019)

 





Selasa, 16 Juli 2019

The Example Tenses


1.      Present Tense (Adv  of time)
·         He goes to Office everyday
Dia (Laki-laki) pergi ke kantor setiap hari
Reason : This sentense contains the V1 (goes) because of adv of time everyday

2.      Present Tense Stative Verb Be
·         We agree that the product is too expensive
Kami sepakat bahwa produk tersebut terlalu mahal
Reason : This sentense it is used to indicate present tense with stative verb (is)

3.      Present Tense Stative  Verb Selain Verb Be
·         I remember  that song
Aku mengingat lagu itu
Reason : This sentense contains to indicate present tense with stative verb (remember)

4.      Present Perfect  (Adv of time)
·         She has just told me about that story
Dia (Perempuan) telah berbicara kepada saya tentang cerita itu
Reason : This sentense contains present perfect because there is a verb (just)

5.      Present Perfect tanpa Adv of time
·         They have read the book
Mereka telah membaca buku
Reason : This sentense contains present perfect because there is a verb (have)

6.      Present Future
·         You will study it diligently
Kamu harus mempelajarinya dengan rajin
Reason : This sentense contains present future because there is a verb (will)

7.      Present Continuous (Sedang)
·         The are studying english now
Mereka sedang belajar bahasa inggris sekarang
Reason : This sentense contains to indicate present continuous adv of time (now) with verb+ing (studying)

8.      Present Continuous (Akan)
·         Rani is leaving Jakarta tomorrow night
Rani akan meninggalkan Jakarta besok malam
Reason :  This sentense contains present continuous (akan) because there is a verb+ing (leaving) with adv of time (tomorrow night)

9.      Gabungan 2 tenses (After)
·         I watched TV after I had studied English
Saya menonton tv setelah saya selesai belajar bahasa inggris
Reason : This sentense uses conjuction after follow it past perfect I had studied that for main clause uses v2 watched

10.  Gabungan 2 Tense (While/When)
·         Rani was sweeping while her sister was helping her mother yesterday morning
Rani sedang menyapu sementara adiknya sedang membantu ibunya kemarin pagi
Reason : This sentense uses conjuction while because uses to express an act that happen together





Kamis, 10 Januari 2019

My Opinion About Economy System

The Economy System in Soekarno Era

Soekarno implemented the command economy system as applied especially in the communist countries. In the 1960s the Indonesian economy quickly deteriorated due to debt and inflation, while exports weakened. Foreign exchange earned from the country’s plantation sector fell from USD $442 million in 1958 to USD $330 million in 1966. Inflation peaked above 100 percent (year-on-year) in the years 1962-1965 as the government simply printed money to fund its debt and grand projects (such as the construction of Monas). Indonesians’ per capita incomes declined significantly (particularly in the years 1962-1963). Meanwhile, much-needed foreign aid stopped flowing to the country after Sukarno refused to accept aid from the USA and pulled Indonesia out of the United Nations (UN) due to Malaysia’s admission to the UN (Indonesia opposed the creation of Malaysia in 1963). Instead he fostered closer relations with China and North Korea. The Sukarno administration released an Eight-Year Plan in 1960 in a move to make the country self-sufficient in food (especially rice), clothing and basic necessities within a three year period. The next five years would become a period of self-sustained growth. However, the masterplan was abandoned in 1964 as the economy deteriorated and targets could not be achieved. In fact, the economy went into a downward spiral due to hyperinflation, an eroding tax base, as well as a flight from financial assets to real assets. The costly ‘confrontation’ politics against Malaysia also absorbed a significant portion of government expenditures.


The Best Economy System for Indonesia

My opinion about the best economy system for Indonesia in the period is mix economy system or pancasila economy system, can be said to be the year the growth of the economic system is good because it has a lot of manpower and increase infrastructure is quite good. The economic system of Indonesia will always increase depending on how the Government accumulate a wide range of indicators. Such as encouraging private investment, infrastructure development and investment alone is estimate to contribute as much as 35% towards GDP growth economics 2017. In addition, look at the situation against the soaring world crude oil prices will boost the income of the State in the oil and gas sector. Economic growth in the year 2018 is estimate to rise reach 5.3% according to the International Monetary Fund (IMF). The fact that the case that economic improvement in Indonesia has reaching 5.1% this year. The external factor is becoming one of the main growth impetus is currently primarily through the increase in commodity prices. In addition, there are increasing exports and investment are expect to be able to strengthen its competitiveness.

Tips saat Melakukan Wawancara Kerja yang Sukses

Saat Melakukan Wawancara Kerja Offline       Kemampuan menjawab pertanyaan saat wawancara (interview) kerja menjadi faktor pen...